Observasi Lingkungan dan Pengembangan Ide Bisnis Inovatif
Nama: Mohammad Saif Al-Islam
Prodi: Teknik Informatika
BAGIAN 1: LATAR BELAKANG
Deskripsi Area Observasi
Area observasi yang dipilih adalah lingkungan kampus Universitas Mercu Buana, Meruya, khususnya di area kelas, kantin, dan taman kampus.
Kegiatan perkuliahan di kampus ini berlangsung padat di hari Selasa sampai Jumat, sedangkan Senin dan Sabtu biasanya kosong. Banyak mahasiswa menghabiskan waktu di area kampus untuk menunggu jam kuliah berikutnya, bersantai, atau mengerjakan tugas.
Dalam situasi seperti itu, muncul kebiasaan umum: mahasiswa sering membeli makanan ringan dan minuman cepat saji di sekitar kampus. Namun, tidak semua mahasiswa membawa bekal, dan banyak yang hanya membeli makanan instan tanpa memperhatikan kesehatan.
Alasan Pemilihan Area
Alasan memilih area kampus karena:
-
Aktivitas mahasiswa yang tinggi dan berulang setiap minggu.
-
Adanya interaksi sosial dan ekonomi antara mahasiswa yang bisa dijadikan peluang bisnis.
-
Terdapat teman kampus yang berjualan makanan ringan di kelas dan luar kelas, menunjukkan adanya kebutuhan nyata akan camilan cepat dan terjangkau.
Metode Observasi
-
Observasi dilakukan selama 3 hari: Selasa, Kamis, dan Jumat.
-
Pengamatan dilakukan di sekitar kelas, kantin, dan taman kampus.
-
Data dikumpulkan melalui wawancara informal dengan 7 mahasiswa yang sering membeli makanan ringan.
-
Dokumentasi dilakukan melalui catatan dan pengamatan langsung tanpa foto.
BAGIAN 2: HASIL OBSERVASI
Ringkasan Wawancara
| No | Pertanyaan | Jawaban Umum |
|---|---|---|
| 1 | Seberapa sering beli makanan di kampus? | 5 dari 7 orang menjawab “Hampir setiap hari.” |
| 2 | Jenis makanan yang sering dibeli? | Mie instan, gorengan, snack ringan, dan kopi sachet. |
| 3 | Apa kendalanya saat beli makanan? | Antre lama, bosan dengan menu yang itu-itu saja, dan mahal di jam sibuk. |
| 4 | Pernah beli dari teman sendiri? | Ya, karena lebih praktis dan lebih murah. |
| 5 | Apa yang diharapkan dari layanan makanan di kampus? | Makanan cepat, sehat, dan tetap murah. |
3 Masalah Teridentifikasi
-
Mahasiswa sering lapar di sela kuliah tapi malas ke kantin karena jauh atau antre lama.
-
Kurangnya pilihan makanan sehat dan ringan yang bisa dimakan cepat.
-
Belum ada sistem jualan camilan berbasis pesanan online (pre-order) antar mahasiswa.
BAGIAN 3: IDE BISNIS TERPILIH
Deskripsi Ide Bisnis – “SnackLink”
“SnackLink” adalah layanan pemesanan makanan ringan dan minuman cepat saji antar kelas yang dijalankan oleh mahasiswa untuk mahasiswa.
Konsepnya sederhana: mahasiswa bisa memesan camilan melalui WhatsApp atau Google Form, dan pesanan akan diantar oleh penjual (teman kampus sendiri) ke ruang kelas atau taman tempat mahasiswa menunggu.
Alasan Pemilihan
-
Ada kebutuhan nyata dari mahasiswa yang malas ke kantin.
-
Sudah ada teman yang berjualan — tinggal dikembangkan sistemnya.
-
Modal kecil, bisa dijalankan di sela waktu kuliah, dan berpotensi menghasilkan pendapatan harian.
Business Model Canvas (Sederhana)
| Komponen | Uraian |
|---|---|
| Key Partners | Supplier snack, minuman sachet, teman reseller |
| Key Activities | Promosi online, ambil stok, antar pesanan |
| Value Proposition | Camilan cepat, sehat, murah, dan praktis |
| Customer Relationships | Chat personal, diskon mahasiswa tetap |
| Customer Segments | Mahasiswa Mercu Buana Meruya |
| Key Resources | Handphone, motor, stok makanan |
| Channels | WhatsApp, Instagram, Google Form |
| Cost Structure | Beli stok, bensin, kemasan |
| Revenue Streams | Penjualan langsung & sistem pre-order |
BAGIAN 4: ANALISIS KELAYAKAN
Target Pasar
Mahasiswa aktif usia 18–25 tahun di area kampus Mercu Buana yang memiliki jadwal kuliah padat dan sering mencari makanan cepat.
Keunikan / Nilai Tambah
-
Antar ke kelas tanpa antre.
-
Bisa pesan via online (WA/Form).
-
Ada opsi makanan sehat (buah potong, roti gandum, snack rendah minyak).
Analisis Kompetitor
| Kompetitor | Kelebihan | Kekurangan |
|---|---|---|
| Kantin Kampus | Menu lengkap | Jauh & antre panjang |
| Warung sekitar | Harga murah | Kurang higienis |
| Teman jualan biasa | Praktis | Menu terbatas & manual |
Estimasi Biaya dan Harga
-
Modal awal: Rp200.000 (stok makanan & kemasan).
-
Harga jual rata-rata: Rp5.000–Rp10.000 per item.
-
Estimasi laba harian: Rp30.000–Rp60.000 jika menjual 10–20 item.
BAGIAN 5: RENCANA IMPLEMENTASI
Langkah 30 Hari Pertama
| Minggu | Rencana Aksi |
|---|---|
| Minggu 1 | Siapkan stok awal dan buat akun WA bisnis. |
| Minggu 2 | Promosi ke grup kelas & teman kampus. |
| Minggu 3 | Jalankan sistem antar pesanan & evaluasi harga. |
| Minggu 4 | Tambahkan menu sehat & promo loyalitas. |
Sumber Daya Diperlukan
-
Modal awal kecil.
-
HP dan koneksi internet.
-
Waktu luang di sela kuliah.
Metrik Keberhasilan
-
Jumlah pesanan per hari.
-
Pelanggan tetap yang berulang.
-
Keuntungan bersih mingguan.
BAGIAN 6: REFLEKSI
Pembelajaran dari Tugas
Dari observasi ini, saya belajar bahwa peluang bisnis bisa muncul dari hal-hal sederhana di sekitar kita. Dengan memperhatikan kebiasaan teman-teman di kampus, ternyata ada kebutuhan nyata yang bisa dijadikan peluang.
Tantangan yang Dihadapi
Sulit melakukan observasi langsung karena jadwal kuliah yang tidak padat tapi menyebar. Selain itu, tidak semua mahasiswa mau diwawancarai dengan serius.
Rencana Pengembangan Selanjutnya
Saya berencana menguji ide SnackLink dengan membuka pre-order kecil-kecilan di satu kelas dulu. Jika berhasil, bisa dikembangkan ke skala lebih besar dengan kerja sama beberapa teman.
Kesimpulan
Hasil observasi menunjukkan adanya kebutuhan mahasiswa akan makanan ringan cepat saji tanpa harus meninggalkan kelas. Ide bisnis SnackLink hadir sebagai solusi inovatif yang sederhana namun efektif. Dengan modal kecil, konsep fleksibel, dan sistem pre-order, usaha ini punya potensi besar untuk berkembang di lingkungan kampus.
Daftar Pustaka
Musran Munizu, Suharto Suharto, Dindin Abdurohim BS, M. Chasyim Hasani, Ida Hindarsah. Buku Referensi Kewirausahaan: Teori & Strategi Menuju Kesuksesan Berwirausaha. PT. Sonpedia Publishing, 2024. Google Buku+1
-
“Laporan Kinerja Kementerian Koperasi dan UKM Tahun 2022.” Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia. Scribd
-
“Peran Platform Digital terhadap Pengembangan UMKM di Indonesia.” INDEF, 2024. Indef
-
“UMKM Indonesia: Data & Statistik.” KADIN Indonesia. Kadin
-
“UMKM Hebat, Perekonomian Nasional Meningkat.” DJPB Kemenkeu, Nov 2024. DJPb Kemenkeu
-
“Buku Ajar Kewirausahaan.” Repository Universitas IPWIJA. repository.ipwija.ac.id
-
“Kewirausahaan: Untuk Mahasiswa dan Umum (edisi revisi).” Buchari Alma. E-Library BSI
-
“10 Buku Bisnis Terbaik untuk UMKM: Panduan Wajib Agar Bisnismu Makin Cuan!” UKM Indonesia. UKM Indonesia


Komentar
Posting Komentar