Analisis Studi Kasus Keberhasilan dan Kegagalan Wirausaha: Motivasi, Etika, dan Mindset

written by : Mohammad Saif Al-Islam
_______________________





1. Pendahuluan

Kewirausahaan merupakan salah satu pilar penting dalam pembangunan ekonomi modern. Seorang wirausaha tidak hanya dituntut memiliki ide kreatif, tetapi juga ditopang oleh motivasi yang kuat, sikap etis dalam menjalankan bisnis, dan mindset yang tepat untuk menghadapi perubahan. Tidak sedikit wirausaha yang berhasil menembus pasar global karena faktor-faktor tersebut, namun banyak pula yang gagal karena mengabaikannya.

Tulisan ini mengangkat dua studi kasus yang kontras: William Tanuwijaya dengan Tokopedia sebagai representasi keberhasilan, serta Adam Neumann dengan WeWork sebagai contoh kegagalan. Analisis difokuskan pada motivasi internal dan eksternal, sikap etis, serta mindset, lalu ditutup dengan pelajaran yang bisa diambil untuk calon wirausaha.


2. Studi Kasus Keberhasilan: William Tanuwijaya – Tokopedia

Latar Belakang
William Tanuwijaya adalah sosok inspiratif dalam dunia startup Indonesia. Berasal dari keluarga sederhana di Pematang Siantar, ia datang ke Jakarta dengan keterbatasan finansial, bahkan sempat bekerja sebagai penjaga warnet untuk membiayai kuliah. Dari pengalaman itulah, ia melihat peluang besar di dunia internet dan lahirlah Tokopedia pada tahun 2009 bersama Leontinus Alpha Edison.

Motivasi

  • Internal → William didorong oleh passion dan visi pribadi untuk memberdayakan masyarakat melalui teknologi. Ia ingin agar siapa pun, bahkan dari desa kecil sekalipun, bisa berjualan dan bersaing dengan pelaku usaha besar.

  • Eksternal → Pertumbuhan pengguna internet di Indonesia dan tren e-commerce global menjadi faktor pendorong eksternal. William melihat peluang pasar digital yang sangat luas dan belum terisi dengan baik di Indonesia.

Etika dan Tanggung Jawab Sosial
Tokopedia dibangun dengan prinsip transparansi, kepercayaan, dan keberpihakan pada UMKM. Sistem escrow (rekening bersama) yang digunakan sejak awal menjadi bentuk tanggung jawab untuk melindungi konsumen sekaligus pedagang. Selain itu, Tokopedia berkontribusi besar dalam mengembangkan UMKM lokal dan menciptakan ekosistem digital yang inklusif.

Mindset
William menunjukkan growth mindset dengan selalu belajar dari kesalahan dan beradaptasi terhadap perubahan pasar. Dari sekadar marketplace sederhana, Tokopedia berkembang menjadi ekosistem digital yang meliputi logistik, pembayaran, dan teknologi finansial. Ia juga memiliki opportunity-oriented mindset, mampu memanfaatkan tren investor global (SoftBank, Alibaba) untuk memperkuat bisnisnya.


3. Studi Kasus Kegagalan: Adam Neumann – WeWork

Latar Belakang
Adam Neumann mendirikan WeWork pada 2010 dengan ide sederhana: ruang kerja bersama (coworking space). Dalam beberapa tahun, WeWork tumbuh pesat dengan valuasi mencapai lebih dari 47 miliar dolar AS. Namun, kesuksesan itu runtuh hanya dalam hitungan tahun karena model bisnis rapuh dan kepemimpinan bermasalah.

Motivasi

  • Internal → Adam memiliki ambisi besar untuk “mengubah cara manusia bekerja dan hidup”. Motivasi ini lebih banyak diarahkan pada ego pribadi dan citra sebagai pemimpin visioner.

  • Eksternal → Tekanan dari investor untuk pertumbuhan cepat, ekspansi agresif ke berbagai negara, dan kebutuhan memenuhi ekspektasi pasar mendorong WeWork bergerak tanpa strategi matang.

Etika dan Tanggung Jawab Sosial
WeWork sering dikritik karena praktik bisnis yang tidak transparan. Adam Neumann melakukan transaksi yang menguntungkan dirinya sendiri, misalnya menyewakan gedung pribadinya ke WeWork dengan harga tinggi. Praktik seperti ini dianggap melanggar etika bisnis dan mengikis kepercayaan investor. Selain itu, ekspansi yang boros tanpa pertimbangan keberlanjutan menimbulkan dampak finansial negatif.

Mindset
Adam menunjukkan fixed mindset dengan bersikeras mempertahankan visinya meski model bisnis terbukti tidak efisien. Ia lebih fokus pada pencitraan sebagai “messiah entrepreneur” ketimbang memperbaiki struktur bisnis. Kurangnya kemampuan untuk beradaptasi terhadap realitas pasar membuat perusahaan yang semula digadang-gadang sebagai unicorn terbesar justru kolaps.


4. Analisis Perbandingan

AspekWilliam Tanuwijaya (Tokopedia – Sukses)Adam Neumann (WeWork – Gagal)
Motivasi InternalPassion membantu UMKM, visi inklusi digitalAmbisi pribadi, citra sebagai tokoh visioner
Motivasi EksternalTren e-commerce, pertumbuhan internet di IndonesiaTekanan investor, ekspansi cepat tanpa arah
Etika BisnisTransparansi, melindungi konsumen & pedagangKonflik kepentingan, manipulasi finansial
MindsetGrowth mindset, selalu belajar & adaptifFixed mindset, fokus pencitraan, kurang adaptif
Hasil AkhirTokopedia sukses jadi unicorn & merger dengan GojekWeWork gagal IPO, valuasi jatuh drastis

Analisis Naratif
Perbedaan mendasar terletak pada keseimbangan antara motivasi, etika, dan mindset. William Tanuwijaya menyalurkan passion pribadinya ke arah yang produktif, beretika, dan adaptif, sehingga Tokopedia mampu berkembang bahkan hingga merger dengan Gojek membentuk GoTo. Sementara itu, Adam Neumann gagal karena terlalu fokus pada pencitraan pribadi, mengabaikan etika bisnis, dan tidak mampu menyesuaikan diri dengan realitas pasar.


5. Kesimpulan dan Rekomendasi

Kesimpulan
Dua kasus ini menegaskan bahwa kesuksesan wirausaha tidak hanya ditentukan oleh ide besar, melainkan kombinasi antara motivasi yang seimbang, sikap etis, dan mindset yang tepat. William Tanuwijaya berhasil karena memadukan passion dengan peluang pasar, menjalankan bisnis secara etis, dan memiliki growth mindset. Sebaliknya, Adam Neumann gagal karena ambisi berlebihan, praktik bisnis tidak etis, dan fixed mindset.

Rekomendasi untuk Calon Wirausaha

  1. Bangun motivasi yang sehat → Passion pribadi harus diseimbangkan dengan analisis peluang eksternal yang realistis.

  2. Pegang teguh etika bisnis → Kepercayaan konsumen, mitra, dan investor adalah modal terbesar dalam kewirausahaan.

  3. Kembangkan growth mindset → Belajar dari kegagalan, terbuka pada kritik, dan beradaptasi dengan perubahan pasar.

  4. Hindari obsesi citra pribadi → Fokuslah pada dampak nyata dan keberlanjutan bisnis, bukan sekadar valuasi atau popularitas.

  5. Manfaatkan jejaring dan komunitas → Dukungan dari investor, mentor, dan masyarakat dapat memperkuat daya tahan usaha.


6. Sumber Referensi

  • Katadata (2021). “Perjalanan Tokopedia Menjadi Unicorn Indonesia.”

  • Liputan6 (2021). “Kisah William Tanuwijaya, dari Penjaga Warnet hingga CEO Tokopedia.”

  • The Guardian (2019). “The Rise and Fall of WeWork.”

  • Carreyrou, J. (2020). The Cult of We: WeWork, Adam Neumann, and the Great Startup Delusion.

  • CNBC (2021). “WeWork’s Failed IPO and Its Lessons for Startups.”

Komentar

Postingan Populer